Tempat Harapan merupakan blog yang berisi berbagai macam pembahasan baik itu dalam hal pendidikan, hiburan, dll. Saling berbagi untuk sukses ^-^
Monday, August 1, 2016
makalah kimia tentang sel volta kelas XII IPA SMA
MAKALAH
PRAKTIKUM KIMIA
SEL VOLTA
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran kimia tentang Sel Volta
OLEH KELOMPOK 2 :
• CICI HANDESRI MAHESA
• DODI WIJAYA
• MALIK SANDRA
• PUTI MARGUBAH
• WIBY OKTAVINDRIA
Kelas XII IPA 2
SMA NEGERI 4 KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas dari mata pelajaran kimia tentang Sel Volta Dalam Reaksi Kimia.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Allah SWT. Yang telah memgizinkan penulis menyelesaikan makalah ini.
2. Teman-teman kelas XII IPA 2 yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian penulisan makalah ini.
Dan segala pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dalam dunia pendidikan terkhususnya pada mata pelajaran kimia kelas XII IPA.
Payakumbuh, September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................4
2.1 Pembahasan .......................................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN dan SARAN .......................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................8
ABSTRAK
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis. Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua elektroda, yang disebut katoda dan anoda, dalam larutan elektrolit. Pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Sedangkan reaksi oksidasi terjadi pada anoda. Sel elektrokimia dapat dibagi menjadi:
1. Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi listrik
Contoh : batere (sel kering) dan accu
2. Sel Elektrolisis à merubah energi listrik menjadi energi kimia
Contoh : penyepuhan, pemurnian logam
Dalam sel volta, reasi redoks spontan digunakan sebagai sumber arus listrik. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks yang tidak spontan.
Sel elektrolisis terdiri dari sebuah wadah, elektroda, elektrolit, dan sumber arus searah. Elektron memasuki kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara itu, spesi lain akan melepas elektron di anoda dan mengalami oksidasi. Jadi sama seperti pada sel volta, reaksi di katoda adalah reduksi, dan reaksi di anoda adalah oksidasi. Akan tetapi muatan elektrodanya berbeda. Pada sel volta, katoda bermuatan positif, dan anoda bermuatan negatif. Pada sel elektrolisis, katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif. Deret volta diurutkan berdasarkan urutan potensial reduksi semakin ke kiri, semakin kecil sehingga sifat pereduksi semakin kuat (logam semakin reaktif atau semakin mudah mengalami oksidasi).
Potensial elektroda standar suatu elektroda adalah daya gerak listrik yang timbul karena pelepasan elektron dari reaksi reduksi. Karena itu, potensial elektroda standar sering juga disebut potensial reduksi standar. Potensial ini relatif karena dibandingkan dengan elektroda hidrogen sebagai standar. Nilai potensial elektroda standar dinyatakan dalam satuan Volt (V). Untuk elektroda hidrogen, E0 nya adalah 0,00V.- Bila Eo > 0 à cenderung mengalami reduksi (bersifat oksidator)- Bila Eo < 0 à cenderung mengalami oksidasi (bersifat reduktor)
Potensial standar sel adalah nilai daya gerak listrik sel yang besarnya sama dengan selisih potensial reduksi standar elektroda yang mengalami reduksi dengan potensial reduksi standar elektroda yang mengalami oksidasi.Eosel = Eoreduksi - Eooksidasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sering terjadi reaksi kimia di sekeliling kita, namun hal itu jarang diketahui oleh setiap orang. Mulai dari pemakaian batrai sampai kepada hal yang sangat sering kita jumpai yaitu pemurnian logam dan emas. Menggunakan batrai ataupun memurnikan logam tak lepas dari reaksi kimia. Karena melalui reaksi kimia itulah dapat di lakukan pemurnian ataupun hal semacamnya.
Bukan hanya melihat hasilnya, namun kita pasti juga ingin mengetahui reaksi apa saja yang berperan dalam reaksi tersebut. Maka dari itu kami melakukan praktikum tentang reaksi kimia terkhususnya pada reaksi sel volta dalam reaksi kimia.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sel volta ?
2. Apakah reaksi berjalan spontan ?
3. Bagaimana menuliskan lambang sel atau diagram reaksi yang sedang berlangsung ?
1.3. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas laporan praktikum kimia XII IPA 2.
2. Untuk dapat membuat dan merancang prosedur kerja reaksi sel volta.
3. Dapat menuliskan lambang diagram sel dan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda .
4. Menentukan potensial sel berdasarkan hasil praktikum (pada sel volta).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian sel volta
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis. Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua elektroda, yang disebut katoda dan anoda, dalam larutan elektrolit. Pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Sedangkan reaksi oksidasi terjadi pada anoda. Sel elektrokimia dapat dibagi menjadi:
1. Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi listrik
Contoh : batere (sel kering) dan accu
2. Sel Elektrolisis merubah energi listrik menjadi energi kimia
Contoh : penyepuhan, pemurnian logam
Luigi Galvani dan Alexandro Volta menemukan prinsip pembentukan energi listrik dari reaksi kimia yang terjadi dalam suatu alat yang kini dikenal sebagai sel Galvani atau sel Volta dimana terjadi reaksi oksidasi dan reduksi yang menghasilkan arus listrik.
Sel volta atau sel Galvani adalah bagian dari sel elektrokimia yang di dalamnya terjadi reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik.
Dalam sel volta, katoda adalah kutup positif (tempat terjadinya raksi reduksi), sedangkan anoda adalah kutup negative (tempat terjadinya reaksi oksidasi). Eº sel volta didapatkan dari Eº Katoda dikurangi Eº Anoda menggunakan data Eº pada deret volta yang makin ke kiri unsur Hidrogen semakin kecil nilai Eºnya.
Eº sel volta = Eº Katoda - Eº Anoda atau
Eº sel volta = Eº reduksi - Eº oksidasi
Sel volta banyak digunakan dalam industri antara lain akumulator dan barbagai baterai. Prinsip sel volta juga dapat digunakan untuk mencegah korosi pada logam.
Perlu diingat bahwa :
1. Anoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi.
2. Katoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi.
3. Katoda Positif dan Anoda Negatif (KPAN).
4. Arah gerak arus elektron adalah dari anoda menuju katoda.
5. Arah gerak arus listrik adalah dari katoda menuju anoda.
2.2. Praktikum
Alat dan Bahan :
1. Gelas Kimia 100ml 2 buah
2. Lempeng Cu
3. Lempeng Zn
4. Larutan ZnSO4
5. Larutan CuSO4
6. Penjepit buaya 4 buah
7. Kabel 2 buah
8. Jembatan garam dengan agar-agar
9. Voltmeter
Langkah kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan larutan ZnSO4 dan CuSO4 ke dalam gelas kimia yang berbeda ( 100 ml)
3. Menjepitkan jepitan buaya pada lempeng Cu dan lempengan Zn, lalu diberi aliran listrik dari voltmeter dan mengamati pergerakan jarum
4. Pasang jembatan garam dan pastikan kedua ujungnya tercelup ke dalam larutan elektrolit
5. Celupkan masing-masing elektroda ke dalam larutannya
6. Amati perubahan yang terjadi
7. Catat hasil praktikum pada tabel
Tabel percobaan :
No
Larutan 1
Larutan 2
Eº sel
1
ZnSO4
CuSO4
1,1 volt
Reaksi antara ZnSO4 dan CuSO4 yaitu :
Anoda (-) : Zn2+ + 2e- Zn Eº sel = -0,76 Volt
Katoda (+) : Cu2+ + 2e- Cu Eº sel = +0,34 Volt
Eºsel = Eºkatoda - Eºanoda
Eºsel = 0,34 Volt – (-0,76 Volt)
Eºsel = +1,10 Volt
Pembahasan :
Logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO4 (1 M) dan logam seng dicelupkan dalam larutan ZnSO4 (1 M).
Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan garam. Jembatan garam merupakan tabung U yang diisi agar-agar dan garam KCl.
Sedangkan kedua elektroda (logam Cu dan logam Zn) dihubungkan dengan alat penunjuk arus yaitu voltmeter.
Logam Zn akan melepaskan elektron dan merubah ion Zn2+ dan bergabung dalam larutan ZnSO4. Elektron mengalir dari elektroda Zn ke elektroda Cu. Ion Cu2+ dalam larutan CuSO4 menerima elektron dan ion tersebut merubah membentuk endapan logam Cu.
Susunan sel volta dapat dituliskan dengan suatu notasi singkat (diagram sel) :
Anoda / larutan (ion anoda) // larutan (ion katoda) / Katoda
Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu
Notasi sel tersebut menyatakan bahwa oksidasi Zn menjadi Zn2+ terjadi pada anoda, sedangkan reduksi ion Cu2+ menjadi Cu terjadi di katoda. Dua garis sejajar yang memisahkan anoda dan katoda menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antara fase (Zn padatan,sedangkan Zn2+ dalam larutan ; Cu2+ dalam larutan, sedangkan Cu padatan).
BAB III
Kesimpulan dan Saran
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sel volta adalah elektrokimia dimana energi kimia diubah menjadi energi listrik. Sel volta melibatkan reaksi redoks dan menghasilkan arus listrik. Sel volta selalu terbentuk dari dua elektroda dengan Eº yang berbeda. Elektroda dengan Eº lebih negative mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anoda (kutup negative). Sedangkan Elektroda dengan Eº lebih positif mengalami reduksi dan bertindak sebagai katoda (kutup positif). Dan arah aliran elektron dari anoda ke katoda. Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.
ZnSO4 dan CuSO4 berdasarkan pengamatan, hasil yang ditunjukkan pada voltmeter pada reaksi ini yaitu 1,1 Volt. Dan hasil tersebut sesuai dengan teori
Eºsel = Eºkatod - Eºanoda
3.2. Saran
Saran penulis adalah agar kita lebih sering lagi mendalami suatu proses, bukan hanya melihat hasilnya saja karena akan lebih menarik untuk mengetahui proses dari pada hasil.
Daftar Isi
http://www.masterbama.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kimia-sel-volta-2.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment