Sunday, August 18, 2019

Laporan MESIN-MESIN LISTRIK (GENERATOR DC SERI)



LAPORAN
MESIN-MESIN LISTRIK
(GENERATOR DC SERI)




Nama             : Cici Handesri Mahesa
NIM                : 1620403001
Kelas/Prodi    : 2.1 / Teknik Listrik
Semester         : IV (Genap)




JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2018






DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................   i
DAFTAR ISI ..................................................................................................   ii
BAB I
A. Tujuan Percobaan........................................................................................ 1
B. Dasar Teori................................................................................................... 1
C. Diagram Rangkaian..................................................................................... 2
D. Instrument/Komponen................................................................................. 2
E. Langkah Kerja.............................................................................................. 3
F. Tabel Hasil Praktikum.................................................................................. 3
BAB II
A. Analisis........................................................................................................ 4
B. Kesimpulan.................................................................................................. 4
Daftar Pustaka.................................................................................................. 5
Lampiran





 BAB I

1.1. Tujuan Percobaan

      Setelah melakukan percobaan ini diharapkan anda dapat :
           1.      Mencatat data spesifikasi generator dc seri dan notasi terminal ujung lilitannya.
           2.      Menggambarkan diagram rangkaian generator dc seri.
           3.      Menghubungkan dan mengoperasikan torsi meter ssebagai motor dan mesin dc 
                sebagai generator seri.
           4.      Menjelaskan bahwa tegangan generator naik apabila bebannya dinaikkan.
           5.  Menghubungkan dan mengoperasikan mesin dc sebagai generator seri untuk
                 menentukan karakteristik luarnya.
           6.      Mengukur tegangan generator pada setiap kenaikan beban.
           7.      Menghitung daya listrik yang dikirimkan.
           8.      Menggambarkan karakteristik luar generator seri.
           9.      Menjelaskan pengaruh saturasi magnet dan drop tegangan pada lilitan.

1.2. Dasar Teori

Lilitan penguat (exciter winding) pada generator arus searah seri dihubungkan seri dengan lilitan jangkar. Dengan beban besar, arus yang diambil dari generator besar medan exciter menjadi kuat. Ini menyebabkan tegangan terminal generator naik, jadi tegangan terminalnya tergantung pada beban.
Apabila generator seri tidak dibebani, tegangannya sangat kecil yang besarnya tergantung pada remanensi. Apabila arus yang ditarik dari generator naik, medan exciter menjadi kuat, sehingga tegangannya juga naik. Dibawah kondisi berbeban, tegangannya turun apabila magnet besi telah jenuh dan tegangannya turun akibat drop tegangan pada belitan jangkar dan belitan medan yang semakin besar pada arus yang besar. Karena alas an inilah, generator dc seri tidak digunakan pada supply tenaga listrik.
Belitan jangkar dan belitan medan dapa generator seri terdiri dari sedikit lilitan dari kawat tembaga yang besar. Untuk menggerakkan generator , dalam percobaan ini digunakan torsi meter yang dioperasikan sebagai motor dc. Jika tegangan yang dibangkitkan hanya kecil, maka arah putar mesin harus dibalik, yaitu dengan mengubah polaritas / hubungan pada jangkar. Dan jika menggunakan motor asinkron 3-fase, maka untuk membalik putaran dapat dilakukan dengan mengubah hubungan 2 penghantar aktifnya.
Hati-hati dalam memakai load resistor, perhatikan batas arus yang diizinkan. Jangan sampai melebihi batas yang telah ditentukan agar load resistor tidak rusak.

     
1.3. Diagram rangkaian   

                                   

 


1.4. Instrument Komponen

           1.      Torsi meter (M), 2 KW atau motor asinkron 3-fase
           2.      Mesin dc (G), 1 KW
           3.      Tachometer (TG)
           4.      Resistor Bebanv(RB)
           5.      Ammeter 6 A
           6.      Voltmeter 300 volt
           7.      Switch (S)
           8.      Power Pack (F)
           9.      Sel kabel Penghubung.

1.5. Langkah Kerja

        1.      Lihatlah pelat nama (name plate) mesin dc, catat data spesifikasi untuk generator dc seri. Tuliskan dan beri keterangan notasi (tanda) terminal lilitan.
              2.      Lengkapilah diagram rangkaian pada lembar kerja sesuai dengan referensi.
       3.      Hubungkan torsi meter sebagai motor dan mesin dc sebagai generator seri sesuai dengan diagram rangkaian.
              4.      Range pada multimeter :
a)      Voltmeter, tegangan generator UG = 300 V dc
b)      Ammeter, arus jangkar IA = 6 A dc
          5.      Sebelum dioperasikan, pengajar harus memeriksa hubungannya. Atur resistor beban RB maksimum (100%). Sakelar S dalam posisi OFF.
         6.      Putar sakelar tegangan dc pada posisi ON dan aturlah rheostat shunt dari torsi meter sehingga diperoleh arus eksitasi maksimum.
           7.      Tempatkan pengatur tegangan dc variabel sampai nol dan putar sakelar tegangan dc pada posisi ON. Kemudian naikkan tegangan rotornya sampai 220 V. Mesin berputar dengan kecepatan kira-kira 1500 rpm.
             8.      Aturlah rheostat shunt dari torsi meter sehingga kecepatannya menjadi 2000 rpm. Jagalah kecepatan ini tetap konstan selama percobaan berlangsung.
               9.      Aturlah load resistor untuk menghasilkan arus jangkar sesuai dengan nilai-nilai seperti yang diberikan pada tabel (mulai pada 0 A). Ukurlah tegangan generator dan masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam Tabel.

1.6.    Tabel Hasil Praktikum

Tabel 1.1.
RPM
IL = IM = IA
V
1000
0,002
2,4
0,1
2,9
0,15
4,1
0,2
4,1
0,25
6,2
0,3
6,49
0,35
7,65
0,4
7,84
0,45
7,9
0,5
11,49

 Tabel 1.1 merupakan hasil dari percoaan Gambar (a), dapat dilihat bahwa Setiap kenaikan dari arus ja jangkar (IA) maka juga akan berdampak pada kenaikan dari tegangan dengan nilai RPM yang konstan yaitu 1000 RPM/min. Maka setiap arus jangkar naik maka akan mengakibatkan tegangan juga ikut naik.

Tabel1.2.
RPM
IL = IM = IA
V
1000
0,002
2,9
0,1
1,69
0,15
1,4
0,2
0,4
0,25
0,02

 Tabel 1.1 merupakan hasil dari percoaan Gambar (a), dapat dilihat bahwa Setiap kenaikan dari arus ja jangkar (IA) maka juga akan berdampak pada turunnya nilai dari tegangan dengan nilai RPM yang konstan yaitu 1000 RPM/min. Maka setiap kenaikan dari arus jangkar akan mengakibatkan turunnya nilai dari tegangan.

1.7 Kesimpulan
Generator yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dari energi mekanik akan memiliki tegangan keluaran yang berbeda apabila sambungan dari kumparan DI dan D3 dibalik menjadi D3-D1. Hal tersebut karena kumparan didalamnya terbalik yang menyebabkan tegangan keluarannya bukan naik apabila arus naik, namun malah sebaliknya yaitu menjadi turun.







 *Semoga Bermanfaat dan Happy Learning :)
                                                                                                                     
              

No comments:

Post a Comment