LAPORAN LAB. SISTEM DISTRIBUSI TL
PENGUKURAN TEGANGAN
Nama : Cici Handesri Mahesa
NIM :
1620103001
Kelas/Prodi : 2.1 /
Teknik Listrik
Mata Kuliah :
Sistem Distribusi TL
Semester : IV (Genap)
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI TEKNIK LISTRIK
TAHUN AJARAN
2018
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
I. TUJUAN................................................................................................................ 1
II. DASAR TEORI................................................................................................... 1
III. GAMBAR RANGKAIAN................................................................................ 2
IV. PERALATAN DAN BAHAN .......................................................................... 3
V. LANGKAH KERJA............................................................................................ 3
VI. KESELAMATAN KERJA................................................................................ 4
VII. DATA HASIL PERCOBAAN ........................................................................ 4
VIII. ANALISA....................................................................................................... 5
IX. KESIMPULAN.................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 6
LAMPIRAN
PENGUKURAN
TEGANGAN
Setelah
melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui gambar rangkaian pegukuran tegangan yang
benar;
2. Mengetahui
cara pengukuran tegangan
listrik yang benar;
3. Mengetahui
cara penggunaan alat ukur yang benar;
4. Menganalisa
dan
menyimpulkan pembacaan alat ukur voltmeter yang benar.
Pengukuraan merupakan suatu aktifitas
atau tindakan untuk membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya
terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya. Misalnya dengan besaran standart, pekerjaan
membandingkan tersebut adalah pekerjaan mengukur atau pengukuran.
a.
Voltmeter
Voltmeter merupakan
instrument untuk mengukur tegangan listrik, tersedia dalam bentuk analog dan
digital. Alat ukur ini mempunyai dua terminal . untuk keperluan tegangan ini
maka penyambungan voltmeter dihubungkan secara parallel dengan beban yang
diukurnya.
Gaya magnetik akan timbul dari
interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu
membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin
besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang
terjadi.
b.
Tegangan
Tegangan listrik adalah
perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan
dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energy potensial dari sebuah
medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik. Tegangan merupakan cabang metrology kelistrikan yang sangat dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar: Bentuk Voltmeter dan Sistim pengukurannya
b. Gambar
Rangkaian 2. Pengukuran Tegangan Pada Stop
Kontak
c. Gambar Rangkaian 3. Pengukuran Tegangan 3 fasa
IV.
PERALATAN
DAN BAHAN
1. Meja :
1 Unit
2. Panel Meja (ST7008-1N) :
1 Set
3. Jamper Banana :
2 buah
4. Analog
digital multimeter (CO5127-1Z) :
1 buah
5.
Prof merah :
2 buah
1. Mempersiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Membuka kunci sumber power yang ada di depan meja
kelompok.
3. Memeriksa
alat dan bahan sebelum digunakan dalam percobaan, jika ada alat dan bahan yang
tidak dapat digunakan maka melaporkannya pada dosen pengajar atau teknisi
laboratorium.
4. Membuat
rangkaian seperti gambar rangkaian 1.
5. Memeriksa
kembali rangkaian agar tidak terjadi kesalahan dalam merangkai, kemudian
melaporkannya pada dosen pengasuh dan meminta izin untuk mengukur sumber tegangan 1 fasa.
6. Mengukur tegangan (V) kalibrasi alat ukur sesuai
dengan gambar rangkaian 1.
7. Mencatat hasil pengukuran tegangan (V) yang
dibaca alat ukur 1 fasa
kedalam tabel 1.1.
8. Mengukur tegangan (V) pada stop kontak sesuai gambar rangkaian
2.
9. Mencatat hasil pengukuran tegangan (V) pada tabel 1.1.
10. Mengukur tegangan fasa ke fasa
sesuai gambar rangkaian 3.
11. Mencatat hasil pengukuran tegangan (V) pada tabel 1.1.
12. Mematikan sumber power dan membongkar rangkaian serta
mengembalikan alat kembali pada tempanya.
13. Mengecek hasil praktikum dengan cara menunjukkan
kepada dosen pengajar dan meminta tanda tangan dosen pengajar pada hasil
laporan praktikum sementara.
1. Memakai
baju laboratorium pada saat melaksanakan percobaan.
2. Mematuhi
semua peraturan yang ada di dalam laboratorium.
3. Mengikuti
instruksi yang diberikan oleh dosen pengasuh.
4. Tidak
bermain-main dengan sumber tegangan dan peralatan yang ada didalam
laboratorium.
a.
Pengukuran Tegangan Kalibrasi, Stop Kontak dan 3 Fasa
Tabel
: 1.1
No.
|
Nama
|
Nomor urut
|
Pengukuran
|
Tegangan U/V (Volt)
|
1
|
Kalibrasi
|
( 3 )
dari Kanan Panel Meja
|
+ dan – alat ukur
|
0,24
|
2
|
Stop Kontak
|
( 3 )
dari Kanan Panel Meja
|
L1-N
|
225,8
|
3
|
Kontak Tusuk 3 Fasa
|
( 3 )
dari Kanan Panel Meja
|
L1-L2
|
389,7
|
4
|
L2-L3
|
389,4
|
||
5
|
L1-L3
|
392,9
|
||
6
|
L1-N
|
225,4
|
||
7
|
L2-N
|
225,4
|
||
8
|
L3-N
|
226,8
|
||
9
|
L1-PE
|
199,3
|
||
10
|
L2-PE
|
276,3
|
||
11
|
L3-PE
|
209,8
|
||
12
|
N-PE
|
50
|
Perhitungan Line to Line
·
VP (L1-L2) = VL × √3
= (L1-N) ×
√3
= 225,4 × √3
= 390 volt
Yang terukur : 389,7 Volt
Selisih : 30 %
·
VP (L2-L3) = VL × √3
= (L2-N) ×
√3
= 225,4 × √3
= 390 volt
Yang terukur : 389,4 Volt
Selisih : 60 %
·
VP (L1-L3) = VL × √3
= (L3-N) ×
√3
= 226,8 × √3
= 392,83
volt
Yang terukur : 392,9 Volt
Selisih : 7 %
Dari
hasil pengukuran dan perhitungan diatas
dapat dianalisa bahwa pengukuran antar fasa dengan kalibrasi alat ukur 0,24
maka diperoleh tegangan antar fasa nya yang tidak jauh berbeda. Begitu pula
dengan pengukuran tegangan antara fasa dengan netral yang juga tidak jauh
berbeda. Dan yang selanjutnya yaitu tegangan antara fasa dengan PE yang nilainya
sedikit berbeda. Sedangkan tegangan antara stop kontak sama dengan
tegangan antara fasa dengan netral.
Terjadinya
perbedaan tegangan antara fasa dengan fasa ataupun fasa dengan netral karena
adanya error yang terdapat pada rangkaian.
Pengukuran
tegangan dengan cara alat ukur voltmeter yang diparalelkan dengan beban. kalibrasi
voltmeter digital sangat penting untuk mendapatkan hasil harus sebagaimana
mestinya.
Orang
yang membaca angka yang tertera dalam mengukur dengan menggunakan voltmeter
harus sangat teliti dan tepat.
Dari
hasil pengukuran yang telah di dapat dan setelah dilakukan praktikum dapat
ambil kesimpulan bahwa setiap hasil pengukuran tiadak akan sama.
Adapun
hasil antara perhitungan dan pengukuran sedikit memiliki perbedaan, disebabkan
karena adanya % error.
Untuk menghitung % error dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
Sardjono Hadi,2014,B3-1 Metrologi Kelistrikan Untuk Besaran
Arus dan Tegangan, Universitas Brawijaya Press,Malang
https://www.academia.edu/12001546/Pengukuran_Tegangan_Arus_dan_Hambatan_Listrik
MH Sapto Widodo,
2014, Dasar dan Pengukuran Listrik
Semester 1 , Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Jakarta
No comments:
Post a Comment