Thursday, August 15, 2019

MAKALAH INDUSTRIALISASI DI MASA ORDE BARU


MAKALAH
Industrialisasi di masa orde baru
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah tentang industrialisasi masa orde baru.

OLEH KELOMPOK 3 :

Ketua              : Hafiz Puja Winata
Sekretaris    : Indah Ayu Lestari
Bendahara   : Cici Handesri Mahesa
Pemakalah   : Cici Handesri Mahesa
Moderator    : Putri Andam Dewi
Notulen          : 1. Sherly
                             2. Elizabeth Giovanni S.

      KELAS XII IPA 2
SMA NEGERI 4 KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN AJARAN 2015/2016





KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas dari mata pelajaran sejarah tentang industrialisasi di masa orde baru.
 Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada:
1.   Allah SWT. Yang telah mengizinkan penulis menyelesaikan makalah ini.
2.   Teman-teman kelas XII IPA 2 yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis             dalam penulisan makalah ini.
    Dan segala pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini.                                        
       Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dalam dunia pendidikan terkhususnya pada mata pelajaran sejarah kelas XII.

                                                                                              Payakumbuh,     Agustus 2015


     Penulis









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
ABSTRAK.............................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................................2
1.3. Tujuan .................................................................................................................................3
1.4. Manfaat ...............................................................................................................................3 
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN dan SARAN .................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................14
LAMPIRAN ...........................................................................................................................18




ABSTRAK

     Penulisan makalah ini dilatar belakangi oleh fakta bahwa indonesia pernah mengalami masa orde baru yang dimulai pada tahun 1968 pada kepemimpinan Presiden Soeharto. Masa orde baru memiliki banyak dampak terhadap indonesia, salah satunya dalam bidang industrialisai. Secara umum industrialisasi di masa orde baru dibedakan menjadi 2 yaitu industri pertanian dan industri nonpertanian.
     Industri pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah sumber daya hayati dengan bantuan teknologi industri. Industri nonpertanian adalah industri yang aktivitasnya di luar bidang pertanian meliputi industri maritim, industri elektronika, industri pariwisata, industri pertambangan dan energi, industri semen, besi baja dan perakitan kendaraan motor.
     Industri pada masa oede baru ini tidak luput dari berbagai peran tokoh sejarah salah satunya adalah Presiden B.J. Habibie. Untuk membahasas lebih dalam lagi, maka penulis membuat makalah ini yang lebih lanjutnya akan menjelaskan sejarah indonesia dalam bidang industrialisasi di masa orde baru.







BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap negara pasti memiliki sejarah masing-masing. Termasuk Negara Indonesia yang memiliki sejarah yang amat panjang, baik itu sejarah yang pahit ataupun sejarah yang menyenangkan. Sejarah merupakan kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Dan peninggalan sejarah tersebut di sebut sebagai sumber sejarah.
Ada 3 aspek sejarah yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Dan sekarang ini penulis ingin membahas tentang masa lampau dari negara indonesia yang tepatnya pada masa orde baru indonesia yaitu pada tahun 1968-1997. Pada selang tahun tersebut terjadi berbagai peristiwa di negara indonesia salah satunya yaitu perkembangan yang terjadi di bidang industrialisasi.
Dari berbagai laporan terdahulu yang menyatakan bahwa industrialisasi indonesia berkembang pesat mulai dari tahun 1997. Namun pasti ada yang menjadi latar belakang berkembangnya industri di indonesia terutama di bidang tekhnologi. Industri sendiri berarti kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Sedangkan industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisai juga bisa diartikan sebagai suatu keadaaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji dan penghasilan yang semakin tinggi.
Oleh karena itu maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang bagaimana sejarah sektor industri di indonesia, masalah keterbelakangan industrialisasi di indonesia, bagaimana kebijakan industrialisasi di indonesia pada masa orde baru, dan siapa saja yang menjadi tokoh dalam imdustrialisasi pada masa orde baru ini.  

1.2. Rumusan Masalah
        1.      Bagaimana industrialisali di indonesia pada masa orde baru ?
        2.      Apa yang menjadi latar belakang industrialisasi di indonesia pada masa orde baru ?
        3.      Apa saja peran Bapak B.J. Habibie terhadap industrialisasi di indonesia pada masa orde baru ?
        4.      Bagaimana perkembangan industri pesawat terbang di indonesia pada masa orde baru ?

1.3. Tujuan
Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas sejarah kelas XII dari Bapak Zulheri S. Pd mengenai Industrialisasi di Indonesia pada Masa Orde Baru. Selain itu diharapkan setelah makalah ini selesai, kita dapat :
       1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan industrialisasi.
       2.      Mengetahui dan memahami apa saja latarbelakang industrialisasi indonesia pada masa orde baru.
       3.      Mengetahui apa saja peran dari Bapak B.J. Habibie terhadap industrialisasi di indonesia.
       4.      Mengetahui dan memahami perkembangan pesawat terbang di indonesia pada masa orde baru.

1.4. Manfaat
Dari makalah ini kita mendapatkan beberapa manfaat yaitu :
        1.      Kita dapat mengetahui sejarah dari indonesia khususnya pada masa orde baru.
        2.      Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan industrialisasi.
        3.      Kita dapat mengetahui bagaimana perkembangan industrialisasi di indonesia pada masa orde              baru.
        4.      Kita dapat mengetahui siapa saja yang berperan dalam perkembangan industrialisasi indonesia            pada masa orde baru.


    

BAB II
PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN INDUSTRIALISASI
Ada berbagai pengertian industrialisasi oleh para tokoh, diantaranya :
            Menurut UU Nomor 5 tahun 1984 tentang industri adalah :
Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai lebih tinggi untuk penggunaannya. Termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. (Pasal 1 ayat 2).
            Menurut Boediyono, industrialisasi adalah :
Proses percepatan pertumbuhan produksi barang industri yang dilaksanakan dalam negeri, yang diimbangi dengan pertumbuhan yang serupa di bidang permintaannya (yang berasal dari dalam sendiri maupun luar negeri). Industrialisasi akan terhambat apabila aspek produksinya atau aspek permintaannya atau keduanya terhambat pertumbuhannya. (Ekonomi Internasional 1990).
     Menurut Jean Fourastic, industrialisasi adalah :
Sebuah ekonomi yang terdiri dari 3 bagian. Bagian petama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, eksploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh kegiatan bagian pertama.
Jadi dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industri juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.

B. LATAR BELAKANG INDUSTRIALISASI di INDONESIA pada MASA ORDE BARU
Dari jumlah penduduk indonesia termasuk negara sedang berkembang terbesar ke-3 setelah india dan cina. Namun diluar dari segi industrialissasi, indonesia dapat dikatakan baru mulai salah satu indikator dari tingakat industrialisasi adalah sumbangan sektor industri dalam GDP (Gross Domestic Product). Dari ukuran ini sektor industri di indonesia sangat ketinggalan dibanding negara-negara utama di asia. Dua ukuran lain adalah besar nya nilai tambah yang dihasilkan sektor industri dan nilai tambah perkapita.
Dari segi ukuran mutlak sektor industri di indonesia masih angat kecil, bahkan kalah dengan negara-negara kecil seperti Singapura, Hongkong, dan Taiwan. Secara perkapita nilai tambah sektor industri di indonesia termasuk yang paling rendah di asia. Indikator lain tingkat industrialisasi adalah produk listrik perkapita dan presentasi produksi listrik yang digunakan oleh sektor industri. Di indonesia produksi listrik perkapita sangat rendah, dan tingkat yang rendah ini hanya sebagian kecil yang digunakan oleh konsumen industri.
Keadaan sektor industri selama tahun 1950-an dan 1960-an pada umumnya tidak menggembirakan karena iklim politik pada waktu yang tidak menent. Kebijakan perindustrian selama awal tahun 1960-an mencerminkan filsafat proteksionalisme dan eatisme yang ekstrim, dengan akibat kemacetan produksi. Sehingga produksi sektor industri praktis tidak berkembang (stagnasi). Selain itu juga disebabkan karena kelangkaan modal dan tenaga kerja ahli yang memadai.
Faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan perindustrian indonesia adalah :
1.      Keterbatasan teknologi
Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi.
2.      Kualitas sumber daya manusia
Terbatasnya tenaga profesional di indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat-alat dengan teknologi terbaru.
3.      Keterbatasan dana pemerintah
Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan  infrastuktur dalam bidang riset dan teknologi.
Industrialisasi di indonesia mengalami kemunduran mulai dari semenjak krisis ekonomi terjadi di tahun 1998, hal itu terjadi karna suhu politik yang tidak stabil pada saat itu. Akan tetapi, kemunduran ini bukanlah berarti indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri adalah kunci penting bagi industri indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar indonesia dikuasai oleh produk luar.
Pemerintah orde baru melakukan prubahan-perubahan dalam kebijakan perindustrian. Ada 3 aspek kebijakan ekonomi orde baru yang menumbuhkan iklim lebih baik bagi pertumbuhan sektor industri. Ketiga aspek tersebut adalah :
1)      Dirombaknya sistem devisa. Sehingga transaksi luar negeri menjadi lebih bebas dan lebih sederhana.
2)      Dikuranginya fasilitas-fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan negara, dan kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor swasta bersama-sama dengan sektor BUMN.
3)      Diberlakukannya undang-undang penanaman modal asing (PMA)  
Perkembangan industri yang pesat memang tidak terlepas dari proses perjalanan panjang penemuan-penemuan baru dalam bidang industri. Dimana selain penemuan-penemuan baru di bidang industri masih ada lagi faktor yang menyebabkan terjadi industrialisasi, diantaranya yaitu pengaruh dari perkembangan revolusi hijau. Dimana revolusi hijau ini menyebabkan upaya untuk melakukan modernisasi yang berdampak pada perkembangan industrialisasi yang ditandai dengan adanya pemikiran ekonomi rasional. Pemikiran tersebut akan mengarah pada kapitalisme. Dengan industrialisasi juga merupakan proses budaya dimana dibangun masyarakat dari suatu pola hidup atau berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat berpola hidup dan berbudaya masyarakat industri. Perkembangan industri tidak lepas dari proses perjalanan panjang penemuan di bidang teknologi yang mendorong berbagai perubahan dalam masyarakat.
Industrialisasi ini juga berhasil menjerat Indonesia untuk masuk didalamnya, dimana industrialisasi indonesia ditandai oleh :
a.       Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja.
b.      Banyaknya tenaga kerja terserap ke dalam sektor-sektor industri.
c.       Terjadinya perubahan pola-pola prilaku yang lama menuju pola-pola prilaku yang baru yang mencirikan masyarakat industri modern diantaranya rasionalisasi.
d.      Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di berbagai daerah khususnya di kawasan industri.
e.       Meningkatnya kebutuhan masyarakat yang memanfaatkan hasil-hasil industri baik pangan, sandang, maupun alat-alat untuk mendukung pertanian dan sebagainya.
Dari hal di atas, pemerintah mulai tertarik akan perkembangan industrialisasi di indonesia. Untuk itu pemerintah berupaya untuk meningkatkan industrialisasi di indonesia, upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya yaitu :
a.       Meningkatkan perkembangan jaringan informasi, komunikasi, transportasi untuk memperlancar arus komunikasi antar wilayah di Nusantara.
b.      Mengembangkan industri pertanian.
c.       Mengembangkan industri non pertanian terutama minyak dan gas bumi yang mengalami kemajuan pesat.
d.      Perkembangan industri perkapalan dengan dibangun galangan kapal di surabaya yang dikelola oleh PT.PAL Indonesia.
e.       Pembangunan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kemudian berubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia.
Pembangunan kawasan industri di daerah Jakarta, Cilacap, Surabaya, Medan, dan Batam. Dengan adanya tekhnologi baru dan revolusi industri,masyarakat dunia sekarang ikut menikmati segala macam barang dan jasa yang bermutu dan jumlahnya pun semakin meningkat. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang turut menikmati kemajuan dari perkembangan industri.
Pembangunan industri pada masa orde baru secara umum dibagi ke dalam dua jenis industri, yaitu industri pertanian dan industri non pertanian.
A.    Industri Pertanian
Industri pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah sumber daya hayati dengan bantuan teknologi industri. Teknologi industri itu dapat menghasilkan berbagai macam hasil yang mempunyai nilai lebih tinggi. Bentuk-bentuk industri pertanian meliputi hal-hal sebagai berikut :
1)      Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura.
2)      Industri pengolahan hasil perkebunan, seperti industri minyak kelapa, inustri barang-barang karet dan sebagainya.
3)      Industri pengolahan hasil perikanan, seperti industri pengolahan udang, rumptu laut, ubur-ubur dan sebagainya.
4)      Industri pengolahan hasil hutan, seperti industri pengolahan kayu, pengolahan pulp, kertas dan rayon, serta industri pengolahan rotan.
5)      Industri pupuk, yaitu dengan memanfaatkan gas alam, serta eksploitasi sumber-sumber yang baru.
6)      Industri pestisida yang dikembangkan terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
7)      Industri mesin dan peralatan pertanian.
Uapaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan industri pertanian agar lebih baik yaitu :
a.       Melakukan panca usaha tani.
b.      Penanganan pasca panen.
c.       Menentukan harga yang layak bagi produsen dan konsumen.
d.      Penyediaan sarana dan prasarana.
e.       Pengembangan dan pemanfaatan tekhnologi.
f.       Pemanfaatan lahan kering, pekarangan dan rawa.
Pada dasarnya perekonomian indonesia bersifat agraris, bahkan hampir 80% wilayah indonesia merupakan daerah pertanian dan sebagian besar penduduk indonesia bekerja di sektor pertanian.
Hasil pertanian yang meliputi hasil produksi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan merupakan bahan mentah untuk kegiatan industri, seperti industri furniture, tekstil, kertas, rokok, dan lain sebagainya. Sudah tentu pengolahan hasil produksi pertanian itu ditempuh melalui proses industri pabrik. Beberapa pabrik industri pengolahan hasil pertanian itu antara lain pabrik ban mobil goodyear di bogor, pabrik kina di bandung, pebrik kertas di leces dan padalarang, pabrik pengolahan udang di semarang dan lain sebagainya.
B.     Industri Nonpertanian
Industri nonpertanian adalah industri yang aktivitasnya di luar bidang pertanian, meliputi industri maritim, industri elektronika, industri pariwisata, industri pertambangan dan energi, industri semen, besi baja, perakitan kendaraan bermotor. Berbagai macam industri telah didirikan untuk meningkatkan produksinya. Pabrik semen di gresik, padang, cibinong, dan ujung pandang. Untuk memperkuat struktur industri indonesia yang masih lemah, mulai tahun 1984 pemerintah menyusun suatu langkah strategis yang disebut “Peta Rangka Landasan“ bidang industri dengan sistem “Pusat Pertumbuhan Industri (Industrial Growth Center )” sebuah proyek percontohan di Lhok Seumawe sebagai suatu wilayah terpadu dari pusat industri petrokimia, pupuk urea, semen, kertas, dan sebagainya. Upaya yang sama dilaksanakan di palembang, gresik, kupang, dan kalimantan timur.
C.    Industri Pertambangan dan Energi
Industri pertambangan dan industri energi diarahkan pada pemanfaatan dan penyediaan bahan baku bagi industri dalam negeri, dan meningkatkan ekspor. Contohnya adalah :
1)      Industri tambang batu bara di Sawahlunto.
2)      Industri tambang emas di Irian Jaya.
3)      Industri tambang minyak bumi di Balikpapan, Palembang.
4)      Industri semen di Gresik, Padang, Cibinong, Ujung Pandang.
D.    Industri Elektronika
Perkembangan elektronika di Indonesia semakin maju seiring bermunculan perusahaan elektronika Maspion, Polytron, LG, Panasonic (sekarang National dan Panasonic bergabung menjadi Panasonic).
E.     Industri Pariwisata
Indonesia (Pulau Bali) termasuk peringkat 5 setelah Hawai pada pariwisata internasianal. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam, budaya, dan teknologi. Adapun keuntungan industri wisata adalah :
1)      Mendatangkan devisa negara.
2)      Memperluas lapangan kerja.
3)      Memacu pembangunan daerah.
4)      Meningkatkan rasa cinta tanah air.
5)      Mengembangkan kerajianan rakyat.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984, Departemen Perindustrian secara nasional membagi industri menjadi 4 kelompok, yaitu industri mesin dan logam dasar (industri hulu); industri kimia dasar (industri hulu); kelompok aneka industri (industri hilir); industri kecil termasuk industri rumah tangga.
F.     Industri Mesin dan Logam Dasar (Industri)
Ciri-cirinya dari industri mesin dan logam dasar, antara lain menggunakan industri mesin dan logam dasar dan tidak padat karya. Berikut yang termasuk industri mesin dan logam dasar adalah industri mesin perkakas (mesin bor, mesin bubut); industri mesin/alat pertanian (traktor tangan, traktor mini, mesin perontok padi); industri listrik (motor listrik, penel listrik tegangan tinggi dan rendah); industri pesawat terbang (PT Dirgantara Indonesia di Bandung); industri perkapalan (PT PAL DI Surabaya dengan produk pertamanya adalah kapal Palindo Jaya).
 Perkembangan industri pertanian dan nonpertanian telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Hasil-hasilnya telah dapat dirasakan dan dinikmati saat itu oleh masyarakat Indenesia, antara lain sebagai berikut :
1)      Kesejahteraan penduduk.
2)      Perubahan struktur ekonomi.
3)      Perubahan struktur lapangan kerja.
4)      Perkembangan investasi.

C.PERAN B.J. HABIBIE TERHADAP INDUSTRIALISASI di INDONESIA
Pertemuan pertama kali Habibie dengan Soeharto terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14 tahun. Pada saat itu, Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Makasar dalam rangka memerangi pemberontakan/saparatis di Indonesia Timur pada masa pemerintah Soekarno. Letkol Soeharto turut hadir ketika ayahanda Habibie meninggal dunia. Selain itu, Soeharto pen menjadi penyatu pernikahan adik Habibie dengan anak buah (prajurit) Letkol Soeharto. Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun Soeharto telah kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan di Indonesia Timur.
Setelah Habibie menyelesaikan studi (sekitar 10 tahun) dan bekerja selama hampir 9 tahun (total selama 9 tahun di Jerman), akhirnya Habibie dipanggil pulang ke tanah air oleh Pak Harto. Meskipun ia tidak mendapat beasiswa studi ke Jerman dari pemerintah, Pak Habibie tetap bersedia pulang untuk mengabdi kepada negara, terlebih permintaan tersebut berasal dari Pak Harto yang notabene bagi Habibie. Habibie pun memutuskan kembali ke Indonesia untuk memberi ilmu kepada rakyat Indonesia, kembali untuk membangun industri teknologi tinggi di nusantara.
Bersama Ibnu Sutowo, Habibie kembali ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1974. Habbibie mengusulkan beberapa gagasan pembangunan seperti berikut :
a.       Gagasan pembangunan industri pesawat terbang nusantara sebagai ujung tombak industri strategis.
b.      Gagasan pembentukan pusat Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek).
c.       Gagasan mengenai Badan Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknologi (BPPT).
Gagasan-gagasan awal Habibie menjadi masukan bagi Soeharto, dan mulai terwujud ketika Habibie menjabat sebagai Menristek periode 1978-1998.

D. PERKEMBANGAN INDUSTRI PESAWAT TERBANG MASA ORDE BARU
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang dikenal sebagai B.J. Habibie. Lahir tanggal 25 Juni 1936 yang pernah menjabat sebagai presiden ke-3 Indonesia. Habibie mewarisi kondisi keadaan negara kacau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia.Namun seusai diresmikannya B.J. Habibie sebagai presiden Indonesia, Habibie banyak mengambil kebijakan dan membuat banyak kemajuan pada indonesia di masa jabatannya yang hanya sebentar.
Salah satu jasa B.J Habibie terhadap Indonesia terdapat pada bidang industrialisasi. Pemikiran-pemikiran Habibie yang “high-tech” mendapat hati pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak Harto pun setuju menganggarkan dana ekstra untuk mengembangkan ide Habibie. Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak sebagai bentuk kolusi Habibie-Soeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran Habibie.
Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) PADA 11 Oktober 1985, kemudian direkstrukrisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PTDI) pada agustus 2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT PAL dan PT PINDAD.
Sejak pendirian industri-industri strategis negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif besar untuk mengembangkan industri tekhnologi tinggi. Dan anggaran dengan angka yang sangat besar dikeluarkan sejak tahun 1989 dimana Habibie memiliki alasan logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin dirasakan langsung. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis ala Habibie masih belum menunjukkan hasil dan akibatnya negara terus membiayai biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.
Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN, Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang helikopter, senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.
Untuk skala internasional, BJ Habibie terlihat dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F 28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus A-300, pesawat transport DO-31 (Pesawat dengan teknologi mendarat dan lepas landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly by wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function, beberapa peluru kendali dan satelit.
Karena pola pikirnya tersebut, beliau dianggap sebagai bapak teknologi Indonesia, Terlepaskan seberapa besar kesuksesan industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri, pesawat sendiri, serta peralatan militir sendiri. Hal ini didukung dengan 40 orang tenaga ahli Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.
Pada tahun 1978, terjadilah perubahan mendasar pada kegiatan penelitian di Indonesia ketika BJ Habibie dilantik menjadi Mentri Negara Riset dan Teknologi/Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Sejak saat itu pula,kegiatan penelitian lebih berfokus untuk menghasilkan teknologi yang diterapkan bagi keperluan pembangunan. Akronim Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), mulai populer yang beberapa tahun kemudian disebarluaskan sehingga tercapai kesepatan nasional (1993) untuk menjadikan Iptek sebagai salah satu asas pembangunan.





BAB III
KESIMPULAN dan SARAN


KESIMPULAN
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga sebagai proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hungannya dengan inovasi teknologi.
Bapak teknologi Indonesia adalah Presiden ke-3 Negara Indonesia yakni BJ Habibie yang telah mengembangakan teknologi pesawat terbang di Indonesia melalui berbagai kegagalan dan kritis.
Namun semua kesabaran itu akhirnya membuahkan hasil yang dapat kita jumpai sampai saat ini.
SARAN
Saran dari penulis adalah sebaiknya di negara indonesia dalam menggapai hal yang lebih maju, jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk mundur karena sesuatu yang di dapat dengan proses yang lama akan menghasilkan sesuatu yang akan lebih baik dan lebih lama juga.





*Semoga Bermanfaat dan Happy Learning :)

No comments:

Post a Comment