MAKALAH
Industrialisasi di masa orde baru
Disusun untuk
memenuhi tugas mata pelajaran sejarah tentang industrialisasi masa orde baru.
OLEH KELOMPOK 3 :
Ketua :
Hafiz Puja Winata
Sekretaris :
Indah Ayu Lestari
Bendahara : Cici
Handesri Mahesa
Pemakalah : Cici
Handesri Mahesa
Moderator : Putri
Andam Dewi
Notulen :
1. Sherly
2. Elizabeth Giovanni S.
KELAS XII IPA 2
SMA NEGERI 4 KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
yang telah membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam.
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah memenuhi
tugas dari mata pelajaran sejarah tentang industrialisasi di masa orde baru.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada:
1.
Allah
SWT. Yang telah mengizinkan penulis menyelesaikan makalah ini.
2.
Teman-teman kelas XII IPA 2 yang telah memberikan
dukungan dan masukan kepada penulis dalam
penulisan makalah ini.
Dan
segala pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis
mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dalam dunia pendidikan terkhususnya pada mata pelajaran sejarah kelas XII.
Payakumbuh, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
ABSTRAK.............................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang
...................................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah
..............................................................................................................2
1.3. Tujuan
.................................................................................................................................3
1.4. Manfaat
...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
.........................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN dan SARAN
.................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................................14
LAMPIRAN
...........................................................................................................................18
ABSTRAK
Penulisan makalah ini dilatar belakangi oleh fakta bahwa indonesia pernah
mengalami masa orde baru yang dimulai pada tahun 1968 pada kepemimpinan
Presiden Soeharto. Masa orde baru memiliki banyak dampak terhadap indonesia,
salah satunya dalam bidang industrialisai. Secara umum industrialisasi di masa
orde baru dibedakan menjadi 2 yaitu industri pertanian dan industri
nonpertanian.
Industri pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah sumber daya
hayati dengan bantuan teknologi industri. Industri nonpertanian adalah industri
yang aktivitasnya di luar bidang pertanian meliputi industri maritim, industri
elektronika, industri pariwisata, industri pertambangan dan energi, industri
semen, besi baja dan perakitan kendaraan motor.
Industri pada masa oede baru ini tidak luput dari berbagai peran tokoh
sejarah salah satunya adalah Presiden B.J. Habibie. Untuk membahasas lebih
dalam lagi, maka penulis membuat makalah ini yang lebih lanjutnya akan
menjelaskan sejarah indonesia dalam bidang industrialisasi di masa orde baru.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap
negara pasti memiliki sejarah masing-masing. Termasuk Negara Indonesia yang
memiliki sejarah yang amat panjang, baik itu sejarah yang pahit ataupun sejarah
yang menyenangkan. Sejarah merupakan kejadian yang terjadi pada masa lampau
yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Dan
peninggalan sejarah tersebut di sebut sebagai sumber sejarah.
Ada 3
aspek sejarah yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Dan
sekarang ini penulis ingin membahas tentang masa lampau dari negara indonesia
yang tepatnya pada masa orde baru indonesia yaitu pada tahun 1968-1997. Pada
selang tahun tersebut terjadi berbagai peristiwa di negara indonesia salah
satunya yaitu perkembangan yang terjadi di bidang industrialisasi.
Dari
berbagai laporan terdahulu yang menyatakan bahwa industrialisasi indonesia
berkembang pesat mulai dari tahun 1997. Namun pasti ada yang menjadi latar
belakang berkembangnya industri di indonesia terutama di bidang tekhnologi.
Industri sendiri berarti kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi
dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri. Sedangkan industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial
ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat
industri. Industrialisai juga bisa diartikan sebagai suatu keadaaan dimana
masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji dan penghasilan yang semakin tinggi.
Oleh
karena itu maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang bagaimana sejarah
sektor industri di indonesia, masalah keterbelakangan industrialisasi di
indonesia, bagaimana kebijakan industrialisasi di indonesia pada masa orde
baru, dan siapa saja yang menjadi tokoh dalam imdustrialisasi pada masa orde
baru ini.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana industrialisali di indonesia pada masa orde baru ?
2. Apa yang menjadi latar belakang industrialisasi di indonesia pada masa orde
baru ?
3. Apa saja peran Bapak B.J. Habibie terhadap industrialisasi di indonesia
pada masa orde baru ?
4. Bagaimana perkembangan industri pesawat terbang di indonesia pada masa orde
baru ?
1.3. Tujuan
Makalah
ini penulis buat untuk memenuhi tugas sejarah kelas XII dari Bapak Zulheri S.
Pd mengenai Industrialisasi di Indonesia pada Masa Orde Baru. Selain itu
diharapkan setelah makalah ini selesai, kita dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan industrialisasi.
2. Mengetahui dan memahami apa saja latarbelakang industrialisasi indonesia
pada masa orde baru.
3. Mengetahui apa saja peran dari Bapak B.J. Habibie terhadap industrialisasi
di indonesia.
4. Mengetahui dan memahami perkembangan pesawat terbang di indonesia pada masa
orde baru.
1.4. Manfaat
Dari
makalah ini kita mendapatkan beberapa manfaat yaitu :
1. Kita dapat mengetahui sejarah dari indonesia khususnya pada masa orde baru.
2. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan industrialisasi.
3. Kita dapat mengetahui bagaimana perkembangan industrialisasi di indonesia
pada masa orde baru.
4. Kita dapat mengetahui siapa saja yang berperan dalam perkembangan
industrialisasi indonesia pada masa orde baru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
INDUSTRIALISASI
Ada
berbagai pengertian industrialisasi oleh para tokoh, diantaranya :
Menurut UU Nomor 5 tahun 1984 tentang
industri adalah :
Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,
bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai
lebih tinggi untuk penggunaannya. Termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri. (Pasal 1 ayat 2).
Menurut Boediyono,
industrialisasi adalah :
Proses percepatan pertumbuhan produksi barang
industri yang dilaksanakan dalam negeri, yang diimbangi dengan pertumbuhan yang
serupa di bidang permintaannya (yang berasal dari dalam sendiri maupun luar
negeri). Industrialisasi akan terhambat apabila aspek produksinya atau aspek
permintaannya atau keduanya terhambat pertumbuhannya. (Ekonomi Internasional
1990).
Menurut
Jean Fourastic, industrialisasi adalah :
Sebuah ekonomi yang terdiri dari 3 bagian.
Bagian petama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan,
eksploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua proses produksi barang untuk
dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses industrialisasi
didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh
kegiatan bagian pertama.
Jadi dari beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi
yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat
industri. Industri juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi
adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan
ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.
B. LATAR BELAKANG INDUSTRIALISASI
di INDONESIA pada MASA ORDE BARU
Dari jumlah penduduk indonesia termasuk negara
sedang berkembang terbesar ke-3 setelah india dan cina. Namun diluar dari segi
industrialissasi, indonesia dapat dikatakan baru mulai salah satu indikator
dari tingakat industrialisasi adalah sumbangan sektor industri dalam GDP (Gross
Domestic Product). Dari ukuran ini sektor industri di indonesia sangat
ketinggalan dibanding negara-negara utama di asia. Dua ukuran lain adalah besar
nya nilai tambah yang dihasilkan sektor industri dan nilai tambah perkapita.
Dari segi ukuran mutlak sektor industri di
indonesia masih angat kecil, bahkan kalah dengan negara-negara kecil seperti
Singapura, Hongkong, dan Taiwan. Secara perkapita nilai tambah sektor industri
di indonesia termasuk yang paling rendah di asia. Indikator lain tingkat
industrialisasi adalah produk listrik perkapita dan presentasi produksi listrik
yang digunakan oleh sektor industri. Di indonesia produksi listrik perkapita
sangat rendah, dan tingkat yang rendah ini hanya sebagian kecil yang digunakan
oleh konsumen industri.
Keadaan sektor industri selama tahun 1950-an
dan 1960-an pada umumnya tidak menggembirakan karena iklim politik pada waktu
yang tidak menent. Kebijakan perindustrian selama awal tahun 1960-an
mencerminkan filsafat proteksionalisme dan eatisme yang ekstrim, dengan akibat
kemacetan produksi. Sehingga produksi sektor industri praktis tidak berkembang
(stagnasi). Selain itu juga disebabkan karena kelangkaan modal dan tenaga kerja
ahli yang memadai.
Faktor-faktor yang dapat menghambat
perkembangan perindustrian indonesia adalah :
1. Keterbatasan teknologi
Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang
teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi.
2. Kualitas sumber daya manusia
Terbatasnya tenaga profesional di indonesia
menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat-alat dengan
teknologi terbaru.
3. Keterbatasan dana pemerintah
Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh
pemerintah untuk mengembangkan
infrastuktur dalam bidang riset dan teknologi.
Industrialisasi di indonesia mengalami
kemunduran mulai dari semenjak krisis ekonomi terjadi di tahun 1998, hal itu
terjadi karna suhu politik yang tidak stabil pada saat itu. Akan tetapi,
kemunduran ini bukanlah berarti indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan
investasi pada industri dalam negeri adalah kunci penting bagi industri indonesia
untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar indonesia dikuasai oleh produk
luar.
Pemerintah orde baru melakukan
prubahan-perubahan dalam kebijakan perindustrian. Ada 3 aspek kebijakan ekonomi
orde baru yang menumbuhkan iklim lebih baik bagi pertumbuhan sektor industri.
Ketiga aspek tersebut adalah :
1) Dirombaknya sistem devisa. Sehingga transaksi
luar negeri menjadi lebih bebas dan lebih sederhana.
2) Dikuranginya fasilitas-fasilitas khusus yang
hanya disediakan bagi perusahaan negara, dan kebijaksanaan pemerintah untuk
mendorong pertumbuhan sektor swasta bersama-sama dengan sektor BUMN.
3) Diberlakukannya undang-undang penanaman modal
asing (PMA)
Perkembangan industri yang pesat memang tidak
terlepas dari proses perjalanan panjang penemuan-penemuan baru dalam bidang
industri. Dimana selain penemuan-penemuan baru di bidang industri masih ada
lagi faktor yang menyebabkan terjadi industrialisasi, diantaranya yaitu
pengaruh dari perkembangan revolusi hijau. Dimana revolusi hijau ini
menyebabkan upaya untuk melakukan modernisasi yang berdampak pada perkembangan
industrialisasi yang ditandai dengan adanya pemikiran ekonomi rasional.
Pemikiran tersebut akan mengarah pada kapitalisme. Dengan industrialisasi juga
merupakan proses budaya dimana dibangun masyarakat dari suatu pola hidup atau
berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat berpola hidup dan berbudaya
masyarakat industri. Perkembangan industri tidak lepas dari proses perjalanan
panjang penemuan di bidang teknologi yang mendorong berbagai perubahan dalam
masyarakat.
Industrialisasi ini juga berhasil menjerat
Indonesia untuk masuk didalamnya, dimana industrialisasi indonesia ditandai
oleh :
a. Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja.
b. Banyaknya tenaga kerja terserap ke dalam
sektor-sektor industri.
c. Terjadinya perubahan pola-pola prilaku yang
lama menuju pola-pola prilaku yang baru yang mencirikan masyarakat industri
modern diantaranya rasionalisasi.
d. Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat
di berbagai daerah khususnya di kawasan industri.
e. Meningkatnya kebutuhan masyarakat yang
memanfaatkan hasil-hasil industri baik pangan, sandang, maupun alat-alat untuk
mendukung pertanian dan sebagainya.
Dari hal di atas, pemerintah mulai tertarik
akan perkembangan industrialisasi di indonesia. Untuk itu pemerintah berupaya
untuk meningkatkan industrialisasi di indonesia, upaya yang dilakukan
pemerintah diantaranya yaitu :
a. Meningkatkan perkembangan jaringan informasi,
komunikasi, transportasi untuk memperlancar arus komunikasi antar wilayah di
Nusantara.
b. Mengembangkan industri pertanian.
c. Mengembangkan industri non pertanian terutama
minyak dan gas bumi yang mengalami kemajuan pesat.
d. Perkembangan industri perkapalan dengan
dibangun galangan kapal di surabaya yang dikelola oleh PT.PAL Indonesia.
e. Pembangunan Industri Pesawat Terbang Nusantara
(IPTN) yang kemudian berubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia.
Pembangunan kawasan industri di daerah Jakarta,
Cilacap, Surabaya, Medan, dan Batam. Dengan adanya tekhnologi baru dan revolusi
industri,masyarakat dunia sekarang ikut menikmati segala macam barang dan jasa
yang bermutu dan jumlahnya pun semakin meningkat. Indonesia sebagai salah satu
negara berkembang turut menikmati kemajuan dari perkembangan industri.
Pembangunan industri pada masa orde baru secara
umum dibagi ke dalam dua jenis industri, yaitu industri pertanian dan industri
non pertanian.
A.
Industri Pertanian
Industri pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah
sumber daya hayati dengan bantuan teknologi industri. Teknologi industri itu
dapat menghasilkan berbagai macam hasil yang mempunyai nilai lebih tinggi.
Bentuk-bentuk industri pertanian meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Industri pengolahan hasil tanaman pangan
termasuk hortikultura.
2) Industri pengolahan hasil perkebunan, seperti
industri minyak kelapa, inustri barang-barang karet dan sebagainya.
3) Industri pengolahan hasil perikanan, seperti
industri pengolahan udang, rumptu laut, ubur-ubur dan sebagainya.
4) Industri pengolahan hasil hutan, seperti
industri pengolahan kayu, pengolahan pulp, kertas dan rayon, serta industri
pengolahan rotan.
5) Industri pupuk, yaitu dengan memanfaatkan gas
alam, serta eksploitasi sumber-sumber yang baru.
6) Industri pestisida yang dikembangkan terutama
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
7) Industri mesin dan peralatan pertanian.
Uapaya yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan industri pertanian agar lebih baik yaitu :
a. Melakukan panca usaha tani.
b. Penanganan pasca panen.
c. Menentukan harga yang layak bagi produsen dan
konsumen.
d. Penyediaan sarana dan prasarana.
e. Pengembangan dan pemanfaatan tekhnologi.
f. Pemanfaatan lahan kering, pekarangan dan rawa.
Pada dasarnya perekonomian indonesia bersifat
agraris, bahkan hampir 80% wilayah indonesia merupakan daerah pertanian dan
sebagian besar penduduk indonesia bekerja di sektor pertanian.
Hasil pertanian yang meliputi hasil produksi
pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan merupakan bahan
mentah untuk kegiatan industri, seperti industri furniture, tekstil, kertas,
rokok, dan lain sebagainya. Sudah tentu pengolahan hasil produksi pertanian itu
ditempuh melalui proses industri pabrik. Beberapa pabrik industri pengolahan
hasil pertanian itu antara lain pabrik ban mobil goodyear di bogor, pabrik kina
di bandung, pebrik kertas di leces dan padalarang, pabrik pengolahan udang di
semarang dan lain sebagainya.
B.
Industri Nonpertanian
Industri nonpertanian adalah industri yang
aktivitasnya di luar bidang pertanian, meliputi industri maritim, industri
elektronika, industri pariwisata, industri pertambangan dan energi, industri
semen, besi baja, perakitan kendaraan bermotor. Berbagai macam industri telah
didirikan untuk meningkatkan produksinya. Pabrik semen di gresik, padang,
cibinong, dan ujung pandang. Untuk memperkuat struktur industri indonesia yang
masih lemah, mulai tahun 1984 pemerintah menyusun suatu langkah strategis yang
disebut “Peta Rangka Landasan“ bidang industri dengan sistem “Pusat Pertumbuhan
Industri (Industrial Growth Center )” sebuah proyek percontohan di Lhok Seumawe
sebagai suatu wilayah terpadu dari pusat industri petrokimia, pupuk urea,
semen, kertas, dan sebagainya. Upaya yang sama dilaksanakan di palembang,
gresik, kupang, dan kalimantan timur.
C.
Industri Pertambangan dan Energi
Industri pertambangan dan industri energi
diarahkan pada pemanfaatan dan penyediaan bahan baku bagi industri dalam
negeri, dan meningkatkan ekspor. Contohnya adalah :
1) Industri tambang batu bara di Sawahlunto.
2) Industri tambang emas di Irian Jaya.
3) Industri tambang minyak bumi di Balikpapan,
Palembang.
4) Industri semen di Gresik, Padang, Cibinong,
Ujung Pandang.
D.
Industri Elektronika
Perkembangan elektronika di Indonesia semakin
maju seiring bermunculan perusahaan elektronika Maspion, Polytron, LG,
Panasonic (sekarang National dan Panasonic bergabung menjadi Panasonic).
E.
Industri Pariwisata
Indonesia (Pulau Bali) termasuk peringkat 5
setelah Hawai pada pariwisata internasianal. Wilayah Indonesia termasuk wisata
alam, budaya, dan teknologi. Adapun keuntungan industri wisata adalah :
1) Mendatangkan devisa negara.
2) Memperluas lapangan kerja.
3) Memacu pembangunan daerah.
4) Meningkatkan rasa cinta tanah air.
5) Mengembangkan kerajianan rakyat.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984, Departemen
Perindustrian secara nasional membagi industri menjadi 4 kelompok, yaitu
industri mesin dan logam dasar (industri hulu); industri kimia dasar (industri
hulu); kelompok aneka industri (industri hilir); industri kecil termasuk
industri rumah tangga.
F.
Industri Mesin dan Logam Dasar (Industri)
Ciri-cirinya dari industri mesin dan logam
dasar, antara lain menggunakan industri mesin dan logam dasar dan tidak padat
karya. Berikut yang termasuk industri mesin dan logam dasar adalah industri
mesin perkakas (mesin bor, mesin bubut); industri mesin/alat pertanian (traktor
tangan, traktor mini, mesin perontok padi); industri listrik (motor listrik,
penel listrik tegangan tinggi dan rendah); industri pesawat terbang (PT
Dirgantara Indonesia di Bandung); industri perkapalan (PT PAL DI Surabaya
dengan produk pertamanya adalah kapal Palindo Jaya).
Perkembangan
industri pertanian dan nonpertanian telah membawa hasil yang cukup
menggembirakan. Hasil-hasilnya telah dapat dirasakan dan dinikmati saat itu
oleh masyarakat Indenesia, antara lain sebagai berikut :
1) Kesejahteraan penduduk.
2) Perubahan struktur ekonomi.
3) Perubahan struktur lapangan kerja.
4) Perkembangan investasi.
C.PERAN B.J. HABIBIE TERHADAP INDUSTRIALISASI di INDONESIA
Pertemuan pertama kali Habibie dengan Soeharto
terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14 tahun. Pada saat itu,
Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Makasar dalam rangka memerangi
pemberontakan/saparatis di Indonesia Timur pada masa pemerintah Soekarno.
Letkol Soeharto turut hadir ketika ayahanda Habibie meninggal dunia. Selain
itu, Soeharto pen menjadi penyatu pernikahan adik Habibie dengan anak buah
(prajurit) Letkol Soeharto. Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun
Soeharto telah kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan
di Indonesia Timur.
Setelah Habibie menyelesaikan studi (sekitar 10
tahun) dan bekerja selama hampir 9 tahun (total selama 9 tahun di Jerman),
akhirnya Habibie dipanggil pulang ke tanah air oleh Pak Harto. Meskipun ia
tidak mendapat beasiswa studi ke Jerman dari pemerintah, Pak Habibie tetap
bersedia pulang untuk mengabdi kepada negara, terlebih permintaan tersebut
berasal dari Pak Harto yang notabene bagi Habibie. Habibie pun memutuskan
kembali ke Indonesia untuk memberi ilmu kepada rakyat Indonesia, kembali untuk
membangun industri teknologi tinggi di nusantara.
Bersama Ibnu Sutowo, Habibie kembali ke
Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto pada tanggal 28 Januari 1974.
Habbibie mengusulkan beberapa gagasan pembangunan seperti berikut :
a. Gagasan pembangunan industri pesawat terbang
nusantara sebagai ujung tombak industri strategis.
b. Gagasan pembentukan pusat Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek).
c. Gagasan mengenai Badan Pengkajian dan Penerapan
Ilmu Teknologi (BPPT).
Gagasan-gagasan awal Habibie menjadi masukan
bagi Soeharto, dan mulai terwujud ketika Habibie menjabat sebagai Menristek
periode 1978-1998.
D. PERKEMBANGAN INDUSTRI PESAWAT TERBANG MASA ORDE BARU
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin
Jusuf Habibie atau yang dikenal sebagai B.J. Habibie. Lahir tanggal 25 Juni
1936 yang pernah menjabat sebagai presiden ke-3 Indonesia. Habibie mewarisi
kondisi keadaan negara kacau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa orde
baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh
wilayah Indonesia.Namun seusai diresmikannya B.J. Habibie sebagai presiden
Indonesia, Habibie banyak mengambil kebijakan dan membuat banyak kemajuan pada
indonesia di masa jabatannya yang hanya sebentar.
Salah satu jasa B.J Habibie terhadap Indonesia
terdapat pada bidang industrialisasi. Pemikiran-pemikiran Habibie yang
“high-tech” mendapat hati pak Harto. Bisa dikatakan bahwa Soeharto mengagumi
pemikiran Habibie, sehingga pemikirannya dengan mudah disetujui pak Harto. Pak
Harto pun setuju menganggarkan dana ekstra untuk mengembangkan ide Habibie.
Kemudahan akses serta kedekatan Soeharto-Habibie dianggap oleh berbagai pihak
sebagai bentuk kolusi Habibie-Soeharto. Apalagi, beberapa pihak tidak setuju
dengan pola pikir Habibie mengingat pemerintah Soeharto mau menghabiskan dana
yang besar untuk pengembangan industri-industri teknologi tinggi seperti saran
Habibie.
Tanggal 26 April 1976, Habibie mendirikan PT.
Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama
di Kawasan Asia Tenggara. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti
nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) PADA 11 Oktober 1985,
kemudian direkstrukrisasi, menjadi Dirgantara Indonesia (PTDI) pada agustus
2000. Perlakuan istimewapun dialami oleh industri strategis lainnya seperti PT
PAL dan PT PINDAD.
Sejak pendirian industri-industri strategis
negara, tiap tahun pemerintah Soeharto menganggarkan dana APBN yang relatif
besar untuk mengembangkan industri tekhnologi tinggi. Dan anggaran dengan angka
yang sangat besar dikeluarkan sejak tahun 1989 dimana Habibie memiliki alasan
logis yakni untuk memulai industri berteknologi tinggi, tentu membutuhkan
investasi yang besar dengan jangka waktu yang lama. Hasilnya tidak mungkin
dirasakan langsung. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun industri strategis
ala Habibie masih belum menunjukkan hasil dan akibatnya negara terus membiayai
biaya operasi industri-industri strategis yang cukup besar.
Industri-industri strategis ala Habibie (IPTN,
Pindad, PAL) pada akhirnya memberikan hasil seperti pesawat terbang helikopter,
senjata, kemampuan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk
mesin-mesin pesawat, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water
canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat dan masih banyak lagi baik untuk
keperluan sipil maupun militer.
Untuk skala internasional, BJ Habibie terlihat
dalam berbagai proyek desain dan konstruksi pesawat terbang seperti Fokker F
28, Transall C-130 (militer transport), Hansa Jet 320 (jet eksekutif), Air Bus
A-300, pesawat transport DO-31 (Pesawat dengan teknologi mendarat dan lepas
landas secara vertikal), CN-235, dan CN-250 (pesawat dengan teknologi fly by
wire). Selain itu, Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek
perhitungan dan desain Helikopter Jenis BO-105, pesawat tempur multi function,
beberapa peluru kendali dan satelit.
Karena pola pikirnya tersebut, beliau dianggap
sebagai bapak teknologi Indonesia, Terlepaskan seberapa besar kesuksesan
industri strategis ala Habibie. Karena kita tahu bahwa pada tahun 1992, IMF
menginstruksikan kepada Soeharto agar tidak memberikan dana operasi kepada
IPTN, sehingga pada saat itu IPTN mulai memasuki kondisi kritis. Hal ini
dikarenakan rencana Habibie membuat satelit sendiri, pesawat sendiri, serta
peralatan militir sendiri. Hal ini didukung dengan 40 orang tenaga ahli
Indonesia yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan pembuat satelit Hughes
Amerika akan ditarik pulang ke Indonesia. Jika hal ini terwujud, maka ini akan
mengancam industri teknologi Amerika (mengurangi pangsa pasar) sekaligus
kekhawatiran kemampuan teknologi tinggi dan militer Indonesia.
Pada tahun 1978, terjadilah perubahan mendasar
pada kegiatan penelitian di Indonesia ketika BJ Habibie dilantik menjadi Mentri
Negara Riset dan Teknologi/Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Sejak saat itu pula,kegiatan penelitian lebih berfokus untuk menghasilkan
teknologi yang diterapkan bagi keperluan pembangunan. Akronim Iptek (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi), mulai populer yang beberapa tahun kemudian
disebarluaskan sehingga tercapai kesepatan nasional (1993) untuk menjadikan
Iptek sebagai salah satu asas pembangunan.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
KESIMPULAN
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan
sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri. Industrialisasi juga sebagai proses modernisasi dimana
perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hungannya dengan inovasi
teknologi.
Bapak teknologi Indonesia adalah Presiden ke-3
Negara Indonesia yakni BJ Habibie yang telah mengembangakan teknologi pesawat
terbang di Indonesia melalui berbagai kegagalan dan kritis.
Namun semua kesabaran itu akhirnya membuahkan
hasil yang dapat kita jumpai sampai saat ini.
SARAN
Saran dari penulis adalah sebaiknya di negara
indonesia dalam menggapai hal yang lebih maju, jangan terlalu cepat mengambil
keputusan untuk mundur karena sesuatu yang di dapat dengan proses yang lama
akan menghasilkan sesuatu yang akan lebih baik dan lebih lama juga.
*Semoga Bermanfaat dan Happy Learning :)
No comments:
Post a Comment