Sunday, August 4, 2019

Makalah Sistem Pentanahan Gardu Induk


MAKALAH
PENTANAHAN
(Sistem Pentanahan Gardu Induk)




Oleh

                                       Kelompok               : 4
                                       Anggota                   : 1. Hairul
                                                                          2. Safrizal M
                                                                          3. Fahmil Alaina
                                                                          4. Fajar Rinaldy
                                       Program Studi        : Teknologi Listrik
                                       Jurusan                   : Teknik Elektro



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2019




KATA PENGANTAR



          Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayat dari ALLAH SWT, penulis telah dapat menyusun sebuah makalah mata kuliah Sistem Pentanahan TL dengan judul “Sistem Pentanahan Gardu Induk”. Selawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw, Yang mana telah membawa kita  dari alam yang bodoh ke alam yang penuh ilmu pengetahuan dan tidak lupa pula kepada sahabat Nabi Muhammad yang telah berjuang untuk menegakkan agama ALLAH  SWT. Adapun tujuan dari penulis menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas atau untuk memberitahukan hasil yang telah penulis dapatkan selama melakukan pembuatan makalah ini. Terwujudnya makalah ini hanya didasari oleh rasa tanggung jawab pribadi penulis, tetapi juga atas dorongan dan bantuan dari beberapa pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga Kepada :
1.      Dosen Pengajar.
2.      Teman-teman TL 3A.
             Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membantu penulis dalam penulisan makalah untuk selanjutnya. atas saran dan kritikan tersebut penulis ucapkan terimah kasih.

Buketrata, 05 Februari 2019
Penyusun


Fajar Rinaldy
1620403003






ABSTRAK

Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem, badan peralatan dan instalasi dengan bumi/tanah sehingga dapat mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan komponen-komponen instalasi dari bahaya tegangan/arus abnormal. Oleh karena itu, sistem pentanahan menjadi bagian esensial dari sistem tenaga listrik.  Cara pemasangan sistem pentanahan ini dapat menggunakan sebuah elektroda khusus untuk pembumian yang ditanam di bawah tanah. Sistem pentanahan juga terdapat pada sistem kelistrikan Gardu Induk yang berfungsi untuk mengetanahkan apabila terjadi muatan tegangan atau arus lebih sehingga dapat meminimalisir gangguan yang ditimbulkan. Untuk nilai pentanahan yang ideal harus memenuhi syarat dengan nilai R mendekati nilai 0 atau ≤ 1 Ohm.

Kata Kunci : Sistem Pentanahan, Gardu Induk, Fungsi





 BAB I


Gardu induk sebagai salah satu bagian sistem tenaga listrik yang mempunyai fungsi amat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit menuju beban. Apabila dikaitkan dengan keandalan sistem pelayanan maka sistem tenaga listrik harus mampu memberikan keamanan yang baik bagi peralatan yang terpasang maupun bagi makhluk hidup yang berada di sekitar gardu induk tersebut.
Pada Gardu Induk harus memiliki sistem pembumian yang handal yang memenuhi standar aman bagi manusia dan peralatan yang berada di area Gardu Induk. Sistem pembumian yang digunakan harus benar benar dapat mencegah bahaya ketika pada saat gangguan terjadi, dimana arus gangguan yang mengalir ke bagian peralatan dan ke piranti pembumian dapat dibumikan, sehingga gradient tegangan di sekitar area pembumian menjadi merata sehingga tidak menimbulkan beda potensial antara titik-titik disekitar terjadinya gangguan. Tujuan dari pembumian gardu induk adalah untuk memastikan kondisi aman bagi manusia ataupun peralatan lain didalam dan disekitar switchyard gardu induk selama kondisi normal ataupun saat terjadi gangguan.
Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai sistem pentanahan pada Gardu Induk, maka dibuatlah makalah sistem pentanahan pada gardu induk ini.
1.      Bagaimana sistem pentanahan pada Gardu Induk ?
Penulisan makalah kelompok ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pentanahan TL, Program Sudi Teknologi Listrik, Jurusan Teknik Elektro Politeknik negeri Lhokseumawe.
Maksud dan tujuan khusus penulisan makalah ini adalah :
       1.      Memperluas wawasan mengenai sistem pentanahan yang terdapat pada gardu induk





2.1.1 Pengertian Sistem Pentanahan
Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem, badan peralatan dan instalasi dengan tanah sehingga dapat mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan komponenkomponen instalasi dari bahaya gangguan listrik. Oleh karena itu, sistem pentanahan menjadi bagian pengaman dari sistem tenaga listrik.
Oleh karena itu, secara umum, tujuan sistem pentanahan adalah:
1.      Menjamin keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal atau tidak dari tegangan sentuh dan tegangan langkah.
2.      Menjamin kerja peralatan-peralatan listrik.
3.      Mencegah kerusakan peralatan-peralatan listrik.
4.      Menyalurkan energi serangan petir ke tanah.
5.      Menstabilkan tegangan saat terjadi gangguan
2.1.2 Syarat Sistem Pentanahan
Agar sistem pentanahan dapat bekerja secara efektif, harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut;
1.      Membuat jalur impedansi rendah ke tanah untuk pengamanan personil dan peralatan, menggunakan rangkaian efektif.
2.      Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan arus akibat surja hubung (surge currents).
3.      Menggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi tanah, untuk meyakinkan kontinuitas penampilannya sepanjang umur peralatan yang dilindungi. 4. Menggunakan system mekanik yang kuat namun mudah pelayanan.
2.1.3 Fungsi dan Tujuan Sistem Pentanahan
            Tujuan system pentanahan :
              1.      Menjaga keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal atau tidak dari                 sengatan sentuh atau sengatan langkah.
              2.      Menjamin kerja peralatan listrik/elektronik.
              3.      Mencegah kerusakan peralatan listrik/elektronik.
              4.      Menyalurkan energi serangan petir ketanah.
              5.      Menstabilkan tegangan dan memperkecil kemungkinan terjadinya flashover.

2.2 Pembahasan
2.2.1 Sistem Pembumian Gardu Induk
Menentukan sistem pembumian gardu induk yang berfungsi dengan baik dari keseluruhan pemasangan pembumian dan mempunyai arti untuk mengalirkan arus gangguan ke tanah. Itu sangat penting bahwa pembumian gardu induk memiliki tahanan pembumian yang rendah, agar kapasitas arus terjaga dan orang terlindung dari bahaya. Semua pagar gardu induk di konstruksi dan dipasang pembumian grid yang bertujuan untuk menjaga masyarakat dan orang yang bekerja.
Sistem pengetanahan peralatan – peralatan pada gardu induk biasanya menggunakan konduktor yang ditanam secara horizontal, dengan bentuk kisi kisi (grid). Konduktor pengetanahan biasanya terbuat dari batang tembaga keras dan memiliki konduktifitas tinggi, terbuat dari kabel tembaga yang dipilin (bare stranded copper) dengan luas penampang 150 mm2 dan mempunyai kemampuan arus hubung tanah sebesar 25 kA selama 1 detik. Konduktor ini ditanam sedalam kira – kira 30 cm – 80 cm atau bila di bawah kepala pondasi sedalam kira – kira 25 cm.
Luas kisi – kisi didaerah switchyard, sesuai dengan peralatan – peralatan yang ada, dibatasi maksimum 10 m x 5 m. Kisi – kisi pengetanahan bersambungan satu dengan yang lainnya dan dihubungkan dengan batang pengetanahan yang terdiri dari batang tembaga. Batang tembaga ini berdiameter 15 mm, panjang 3,5 m, ditanam dengan kedalaman minimal sama dengan panjang batang itu sendiri. Selanjutnya batang pengetanahan ini disebut titik pengetanahan.
Untuk pengetanahan rangka atau badan dari pealatan dan struktur digunakan batang – batang pengetanahan yang mempunyai luas penampang sama dengan luas penampang kisi – kisi pengetanahan. Semua dasar isolator – isolator, terminal – terminal pengetanahan dan pemisah pengetanahan, netral trafo arus dan trafo tenaga, dasar penangkap petir (lightning arrester) dan struktur dihubungkan dengan kisi – kisi pengetanahan. Pagar switchyard yang terbuat dari besi / logam dan terisolir dari tanah diketanahkan melalui batang tembaga ( 35 mm2 ) panjang 1 meter serta ditanam diluar pagar sedalam 50 cm dengan jarak lebih dari 5 meter terhadap kisi – kisi pengetanahan utama.
Tujuan pentanahan gardu induk adalah untuk mencegah meluasnya gangguan yang timbul akibat kenaikan potensial tanah ketika ada arus gangguan baik yang berasal dari  peralatan maupun dari luar peralatan guna memberikan perlindungan yang  handal serta menjamin kesinambungan kerja dari sistem. Dengan hanya mengurangi tanahan pentanahan, gardu tidak cukup aman. Karenanya dibutuhkan system pentanahan sedemikian sehingga gradient potensial dan tegangan kontak seluruhnya seragam ada nilainya kurang dari harga yang ditetapkan.
Fungsi pentanahan gardu induk yaitu untuk membatasi tegangan yang mungkin timbul diantara peralatan dengan peralatan, peralatan dengan tanah dan meratakan gradient tegangan yang timbul pada permukaan tanah akibat arus kesalahan yang mengalir dalam tanah. Batas tegangan yang diinginkan ialah sekecil mungkin bagi orang yang berada didalam/sekitar gardu induk.

 2.2.2 Sistem Pembumian Grid
Peralatan gardu induk sebaiknya dipasang pembumian grid dengan penghantar yang besar berguna untuk memperkecil tahanan pembumian dan batas tegangan diantara peralatan dan permukaan tanah pada nilai yang diijinkan.
Pembumian grid merupakan salah satu sistem pembumian yang banyak digunakan pada gardu induk karena mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan sistem pembumian lainnya.
Beberapa keuntungan tersebut antara lain pemasangannya lebih mudah terutama pada daerah berbatu, gradien tegangan pada sistem pembumian grid akan lebih rata.
Sistem pembumian grid dilakukan dengan cara menanamkan batang – batang konduktor sejajar dengan permukaan tanah pada kedalaman tertentu. Batang – batang konduktor tersebut terhubung satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk beberapa buah mesh.
Distribusi tegangan tergantung pada jarak elektroda paralel, makin besar jarak elektroda maka terdistribusi tegangannya makin tidak rata dan makin dekat jarak elektroda paralel maka terdistribusi tegangannya semakin merata.
2.2.3 Bahaya – Bahaya Yang Timbul Pada Gardu Induk Pada Keadaan Gangguan Tanah
Secara umum kita tinjau bahaya – bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh tegangan atau arus listrik terhadap manusia mulai dari yang ringan sampai paling yang berat yaitu pingsan atau mati.
Ringan atau berat bahaya yang timbul, tergantung dari faktor – faktor dibawah ini sebagai berikut:
a.       Tegangan dan kondisi orang terhadap tegangan tersebut.
b.      Besarnya arus yang melewati tubuh manusia.
c.       Jenis arus, searah atau bolak – balik.
Pada sistem tegangan tinggi sering terjadi kecelakaan terhadap manusia, dalam hal terjadi tegangan kontak langsung atau dalam hal manusia berada didalam suatu daerah yang mempunyai gradien tegangan yang tinggi. Sebenarnya yang menyebabkan bahaya tersebut adalah besarnya arus yang mengalir dalam tubuh manusia.
Arus gangguan ini akan mengalir melalui bagian – bagian peralatan yang terbuat dari logam dan juga mengalir dalam tanah disekitar gardu induk. Arus gangguan tersebut dapat menimbulkan gradien tegangan diantara peralatan, peralatan dengan tanah dan juga gradien tegangan pada permukaan tanah itu sendiri. Untuk menganalisa lebih lanjut akan ditinjau beberapa kemungkinan terjadinya tegangan dan kondisi orang yang sedang berada di dalam dan sekitar gardu induk tersebut.
Untuk menganalisa keadaan ini maka diambil beberapa pendekatan sesuai dengan kondisi orang yang sedang berada didalam atau sekitar gardu induk tersebut pada saat terjadi kesalahan ke tanah. Pada hakekatnya tegangan selama mengalirnya arus gangguan tanah dapat digambarkan sebagai berikut:
a.       Tegangan sentuh
b.       Tegangan langkah





BAB III

3.1 Kesimpulan
Setelah pembuatan makalah mengenai jenis-jenis sistem pentanahan ini, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
1.      Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem, badan peralatan dan instalasi dengan bumi/tanah sehingga dapat mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan komponen-komponen instalasi dari bahaya tegangan/arus abnormal.
2.      Sistem pentanahan pada GI ada menggunakan sistem grid.

3.2 Analisa
            Setelah penyelesaian makalah ini, dapat diketahui bahwa sistem pentanahan pada Gardu Induk sangatlah penting untuk melindungi peralatan, sistem dan manusia dari tegangan ataupun arus lebih.  Untuk pemasangan system pentanahan pada gardu induk dilakukan dengan sistem grid.   

            1.      Penulisan harus lebih baik lagi kedepannya.





DAFTAR PUSTAKA


Landasan teori sistem pentanahan





*Semoga bermanfaat :)

No comments:

Post a Comment