LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM KENDALI
Nama :
Fajar Rinaldy
NIM :
1620403003
Judul : Kontrol Sensor Level
Program Studi :
Teknologi Listrik
Jurusan :Teknik
Elektro
Semester :
VI ( Genap)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2019
PRAKTIKUM II
Menentukan Parameter Sistem Kontrol Sensor Level
1. Mampu menentukan parameter setting berdasarkan salah
satu karakteristik sensor level yang didapatkan pada praktikum sebelumnya.
A.
Karakteristik
Kontrol Sensor Level
Ketika sistem telah sistem sensor sudah dikalibrasi, eksperimen
ini dapat dilakukan untuk merekam keadaan-steady atau karakteristik statis dari
suatu sistem pengontrol kecepatan. Untuk melakukan ini, instrumen virtual
sumber DC biasanya menggunakan tegangan antara 0 dan 10 V untuk sistem
terkontrol dan kemudian voltmeter mengukur tegangan output yang dihasilkan
dalam kondisi statis atau keadaan-steady.
B. Sensor level
Pengertian Water Level sendiri adalah seperangkat alat yang
digunakan untuk mengukur ketinggian air di tempat yang berbeda agar mendapatkan
data perbandingan. Water level yang paling sederhana adalah sepasang pipa yang
saling terhubung di bagian bawah. Water level sederhana akan mengukur
ketinggian air melalui tinggi air di kedua pipa apakah sama atau tidak. Hasil
pengukuran dari water level lebih rendah dari menggunakan laser tetapi water
level mempunyai akurasi yang tinggi dalam pengukuran jarak jauh. Untuk
menghindari kesalahan pengukuran dalam penggunaan water level, suhu pada air
haruslah sama.
Water level dapat juga digunakan untuk mengukur
tekanan air dengan menggunakan prinsip tekanan Hidrostatik. Air dalam suatu
wadah selalu mendapatkan tekanan dari atmosfir dan sebanding dengan level dari
air sehingga bisa didapatkan besar tekanan air. Saat ini, sudah ada water level
yang lebih modern dimana water level modern dapat mengukur ketinggian dan
tekanan air secara bersamaan dengan sensor dan hasil pengukurannya dapat
direkam kemudian disimpan dalam bentuk data. Alat tersebut disebut dengan
Sensor Water Level. Salah satu alat sensor water level adalah Water Level HOBO KIT-D-U20-04.
C. Kendali P, PI dan PID
Kontroler P, PI, dan
PID Kontrol proporsional berfungsi untuk memperkuat sinyal kesalahan penggerak
(sinyal error), sehingga akan mempercepat keluaran sistem mencapai titik
referensi. Hubungan antara input kontroler u(t) dengan sinyal error e(t)
terlihat pada persamaan (2).
π’(π‘) = πΎπ
π(π‘) (2)
Kp adalah konstanta
proporsional. Diagram blok kontrol proporsional ditunjukkan pada Gambar .1. berikut
ini
Gambar 1. Diagram Blok
Kontrol Proporsional
Kontrol Integral pada
prinsipnya bertujuan untuk menghilangkan kesalahan keadaan tunak (offset) yang
biasanya dihasilkan oleh kontrol proporsional. Hubungan antara output kontrol
integral u(t) dengan sinyal error e(t) terlihat pada persamaan (3).
π’(π‘) = πΎπ
∫ π(π‘)π(π‘) (3)
Gambar 2. Diagram Blok
Kontrol Integral
Kontrol derivatif dapat
disebut pengendali laju, karena output kontroler sebanding dengan laju
perubahan sinyal error. Hubungan antara output kontrol derivatif u(t) dengan
sinyal error e(t) terlihat pada persamaan (4).
Blok kontrol derivatif
ditunjukkan pada Gambar 3. Kontrol derivatif tidak akan pernah digunakan
sendirian, karena kontroler ini hanya akan aktif pada periode peralihan. Pada
periode peralihan, kontrol derivatif menyebabkan adanya redaman pada sistem
sehingga lebih memperkecil lonjakan. Seperti pada kontrol proporsional, kontrol
derivatif juga tidak dapat menghilangkan offset.
Gambar 3. Diagram Blok
Kontrol Derivatif
Gabungan dari ketiga
kontroler tersebut menjadi kontrol PID. Diagram Blok dari kontrol PID
ditunjukan pada Gambar 6 dan persamaan untuk kontrol PID dijelaskan pada
persamaan (5).
dimana:
u(t) = sinyal output pengendali PID
Kp = konstanta proporsional
Ki = konstanta integral
Kd = konstanta derivatif
Gambar 4. Kontrol PID
PC (Labsoft Lucas Nuelle) 1 buah
Modul Sensor Level Lucas Nuelle 1 set
Kabel Jumper 8 buah
1.
Siapkan alat dan bahan.
2.
Hubungkan peralatan sesuai dengan rangkaian yang ada.
3.
Buka katup sepenuhnya V1 dan tutup sepenuhnya katup V2 setelah
benar-benar mengosongkan tangki.
4.
Selanjutnya jika belum dibuka silakan buka LUCAS-NUELLE PID-controller programme dan konfigurasikan pengontrol
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
A. Tabel untuk kontrol P
PID-controller Parameter
|
|
Controller
|
|
P-component
|
Kp = 1
|
I-component
|
Off
|
D-component
|
Off
|
Setpoint (Reference) Variable
|
|
Source
|
Manual
|
Filter
|
Without
|
Controller variable
|
|
Input
|
Analog[×1]
|
Filter time constants
|
0 ms
|
Manipulated Variable
|
|
Limiting
|
0 … 100%
|
Range Scaling
|
+/-100%
|
Offset Scaling
|
0%
|
Output
|
+/-Ymax
|
Options
|
|
Controller cycle time
|
1 ms
|
Number of measurements
|
300
|
Disturbance variable output
|
Off
|
Continuous controller operation
|
Off
|
B. Tabel Untuk kontrol PI
PID-controller Parameter
|
|
Controller
|
|
P-component
|
Kp = (s, a.)
|
I-component
|
Tn = (s, a.)
|
D-component
|
Off
|
Setpoint (Reference) Variable
|
|
Source
|
Manual
|
Filter
|
Without
|
Controller variable
|
|
Input
|
Analog[×1]
|
Filter time constants
|
0 ms
|
Manipulated Variable
|
|
Limiting
|
0 … 100%
|
Range Scaling
|
+/-100%
|
Offset Scaling
|
0%
|
Output
|
+/-Ymax
|
Options
|
|
Controller cycle time
|
1 ms
|
Number of measurements
|
300
|
Disturbance variable output
|
Off
|
Continuous controller operation
|
Off
|
C. Tabel Untuk kontrol PID
PID-controller Parameter
|
|
Controller
|
|
P-component
|
Kp = (s, a.)
|
I-component
|
Tn = (s, a.)
|
D-component
|
Td = (s, a.)
|
Setpoint (Reference) Variable
|
|
Source
|
Manual
|
Filter
|
Without
|
Controller variable
|
|
Input
|
Analog[×1]
|
Filter time constants
|
0 ms
|
Manipulated Variable
|
|
Limiting
|
0 … 100%
|
Range Scaling
|
+/-100%
|
Offset Scaling
|
0%
|
Output
|
+/-Ymax
|
Options
|
|
Controller cycle time
|
1 ms
|
Number of measurements
|
300
|
Disturbance variable output
|
Off
|
Continuous controller operation
|
Off
|
5.
Atur setpoint konstan w = 50%
6.
Buka katup V1 sepenuhnya. Pertama-tama tutup katup V2 dan kemudian buka
sekitar satu putaran penuh. kemudian biarkan tangki kosong sepenuhnya.
7.
Atur sakelar untuk kontrol laju aliran terintegrasi ke pengaturan
"Open Loop" (kontrol laju aliran otomatis dinonaktifkan).
8.
Aktifkan plotter diagram waktu dan konfigurasikan seperti yang ditentukan
dalam berikut ini.
Timing Diagram Settings
|
|||||
Signals
|
|||||
Signals
|
Controlled variable (red), manipulated
variable overall (blue)
|
||||
Superpisition measurements
|
Off
|
||||
Scalling
|
|||||
x-axis
|
Minimum : 0
|
Maximum : 60
|
Division : 5
|
Marking : 1
|
|
y-axis
|
Minimum : 0
|
Maximum : 100
|
Division : 10
|
Marking : 1
|
|
9.
Sekarang tentukan kurva karakteristik dari variabel yang dikendalikan dan
variabel yang dimanipulasi. Salin diagram yang sesuai ke ruang yang disediakan
untuk grafik di bawah ini
10.
Sekarang ulangi percobaan untuk nilai-Kp 2 dan 5, setelah tangki
benar-benar kosong dalam setiap kasus. salin diagram yang sesuai ke tempat yang
disediakan untuk mereka di bawah ini
Berdasarkan nilai Tu dan Tg yang
didapatkan dari gelombang hasil praktikum sebelumnya, didapatkan parameter setting
kendali P, PI dan PID sebagai berikut
Kendali P
|
Kendali PI
|
Kendali PID
|
Kp =
Tg/Tu
= 31,22 s/ 1,28 s
= 24,39
|
Kp = 0,9 × (Tg/Tu)
= 0,9 × 24,39
= 21,95
Ti = 3,3 × Tu
= 3,3 × 1,28 s
= 4,24 s
|
Kp =
1,2 × (Tg/Tu)
=
1,2 × 24,39 s
=
29,26 s
Ti = 2 × Tu
= 2 × 1,28 s
= 2,56 s
Td = 0,5 × Tu
= 0,5 × 1,28 s
= 0,64 s
|
A. Gelombang P
B. Gelombang PI
Analisa yang
dapat diambil setelah melakukan praktikum mengenai sensor level ini dalah,
setelah kita mendapatkan parameter dari kendali P, PI dan PID dan kemudian
parameter tersebut diinputkan kedalam kendali P, dan didapatkan hasil gelombang
yang menunjukkan karakteristik dari gelombang P yaitu kondisi stabilnya berada
di bawah set delay yaitu 50 ms. Kemudian input parameter kendali PI
menghasilkan gelombang yang menggambarkan karakteristik dari kendali PI yaitu
stabil pada set delay yaitu 50 ms. Sedangkan kendali PID menghasilkan gelombang
yang menunjukkan stabil pada set delay dengan waktu untuk menstabilkan lebih
cepat dibanding kendali PI.
Parameter kendali
P, PI dan PID yang didapat setelah diketahui nilai Tu dan Tg akan menunjukkan
karakteristik dari setiap sistem kendali, baik itu kendali P yang stabil di
bawah set delay, kendali PI stabil pada set delay namun waktunya sedikit lama
dan kendali PID yang stabil pada set delay dengan waktu stabil lebih cepat dari
pada kendali PI .
No comments:
Post a Comment